Air Terjun Matapila Di Konawe Utara
![]() |
Foto bersama teman-teman |
Akhir pekan kali ini kami memutuskan untuk berlibur kesuatu tempat di wilayah Konawe Utara. Air Terjun Tiku Matapila, namanya diambil dari desa di mana lokasi air terjun ini berada. Dari Kota Kendari akan ditempuh sekitar 1,5 jam dengan kendaraan melewati jalan poros Sultra - Sulteng.
Setelah sampai di pertigaan Meluhu kita menggambil jalan kekiri menuju
perbukitan Meluhu.
Dari sini perjalanan akan sedikit
berat karena melewati jalan pengerasan, berlubang. Jalan menanjak yang
di sisinya banyak terdapat jurang sehingga dibutuhkan konsentrasi dan
kewaspadaan dalam berkendara.
Beberapa saat berkendara kita akan
menemukan kebun jeruk milik petani yang sudah tidak terawat. Ini
merupakan titik awal tracking sekaligus tempat penitipan kendaraan dan
merupakan satu-satunya akses menuju lokasi air terjun. Perlu diketahui di sini tidak ada
jasa penitipan kendaraan. Jadi kita hanya memarkirkan kendaraan di
tepian sungai dan berharap tidak terjadi sesuatu pada kendaraan kita.
Tidak ada papan penunjuk jalan untuk ke lokasi ini. Karena memang tempat masih sangat jarang dikunjungi oleh traveler. Setelah tracking selama 30 menit
kita akan menjumpai air terjun pertama. Di sini adrenalin kita akan
terpacu karena untuk menikmati keindahan air terjun kita harus menuruni
tebing dengan elevasi 85 derajat belum lagi harus menyebrangi titian
yang terbuat dari satu balok saja. Dijamin degup jantung akan bertambah
kencang.
Bagi yang bernyali besar tidak perlu repot-repot menuruni tebing. Kamu bisa melompat dari atas untuk sampai ke dasar air terjun dengan ketinggian sekitar 8 meter. Dengan resiko basah tentunya. Kedua cara ini akan menghadirkan sensasi yang berbeda.
Bagi yang bernyali besar tidak perlu repot-repot menuruni tebing. Kamu bisa melompat dari atas untuk sampai ke dasar air terjun dengan ketinggian sekitar 8 meter. Dengan resiko basah tentunya. Kedua cara ini akan menghadirkan sensasi yang berbeda.
Bagi yang ingin berlama-lama di
tempat ini kita bisa sekadar berendam, menikmati kindahan air terjun
dan merasakan percikan-percikan air terjun yang terbawa oleh angin. Di
tempat ini juga banyak ditemukan berbagai jenis anggrek yang berpadu
dengan tanaman lain menjadikan tempat ini seperti sebuah taman dalam
hutan.
Tak ingin berlama-lama di sini, kami melanjutkan perjalanan menuju air terjun berikutnya.
Perjalanan terasa lebih ringan
karena sepanjang jalan kita bisa menemukan beberapa air terjun mini,
kolam bentukan air, berbagai jenis anggrek serta tebing yang
seolah-olah membentengi aliran sungai ini dari sesuatu. Hal ini membuat
kami berjalan lebih lambat karena hampir setiap 50 meter kami berhenti
untuk menggambil gambar mengabadikan keindahanya.
Setelah 25 menit perjalanan sayup-sayup
terdengar suara gemuruh air. Tak lama berselang kita akan sampai di
tepian jurang yang merupakan puncak dari air terjun ini.
Di sisi lain tebing nampak sebuah air terjun dengan debit air yang cukup besar terlihat begitu indah. Setelah puas menikmati air terjun dari atas kami memutuskan untuk turun ke dasar air terjun.
Sama dengan air terjun pertama untuk
sampai ke dasar kita juga harus menuruni tebing dengan elevasi 80
derajat dan kedalaman yang lebih dari air terjun pertama.
Sampai di dasar kita akan disuguhi
pemandangan yang menakjubkan. Ternyata di sini terlihat lebih cantik,
nampak 2 air terjun dari aliran sungai berbeda bersanding menjadi satu
menumpahkan debit airnya kedalam kolam yang sama. Tak ada sampah,
bersih dan sangat asri.
Tempat ini merupakan tempat istimewa bagi kami, semoga akan terus terjaga keindahan dan keasriannya dan bisa dinikmati oleh generasi sesudah kami. Ya...
Air Terjun Tiku Matapila Hidden paradise di belantara hutan perbukitan
Meluhu.
Komentar
Posting Komentar